Mahasiswa UIN Walisongo Peduli Lingkungan
- Feb 16, 2020
- banjarsari-sayung
Mahasiswa UIN Walisongo Peduli Lingkungan
Demak, 15 Februari 2020 – Dalam rangka melaksanakan program kerja Kuliah Kerja Nyata Mandiri Inisiatif Terprogram ke IX (KKN-MIT IX) UIN Walisongo Semarang posko 41 desa Banjarsari melakukan gerakan penanaman 2020 bibit pohon mangrove dengan tema “Hijau Desaku, Sehat Lingkunganku”. Penanaman bibit mangrove ini diselenggarakan pada Sabtu, 15 Februari 2020 di kawasan aliran sungai dukuh Pandaisari desa Banjarsari kecamatan Sayung kabupaten Demak.
[caption id="attachment_194" align="aligncenter" width="300"] peserta gerakan penanaman 2020 pohon mangrove[/caption]Kegiatan penanaman mangrove diikuti sekitar 200 peserta yang terdiri dari mahasiswa KKN – MIT IX posko 41, Babinsa, Babinkamtibmas, perangkat desa, pelajar SDN 1 dan 2 Banjarsari, serta warga sekitar. Kegiatan ini diselenggara atas kerjasama Mahasiswa KKN – MIT IX UIN Walisongo Semarang posko 41 dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Balai Sertifikasi dan Perbenihan Tanaman Hutan Provinsi Jawa Tengah.
[caption id="attachment_195" align="aligncenter" width="300"] Simbolisasi penanaman oleh kordes, babinkamtimas, kades, babinsa dan sekertaris desa[/caption]“Kami melakukan kegiatan ini sebagai bentuk konkret kepedulian kami dengan lingkungan serta sebagai sarana edukasi bagi pelajar, untuk lebih peduli dan mengenal lingkungan sejak dini. Selain sebagai sarana edukasi bagi pelajar, penanaman pohon mangrove ini bisa mendatangkan dampak positif dalam 5 sampai 15 tahun mendatang, karena kita bisa memproteksi desa dari perubahan iklim dan bencana lainnya. Bahkan jika pemerintah desa mau mengembangkannya, bisa menjadi tempat wisata hutan mangrove.” kata Lutfi Afnan, Kordes KKN – MIT IX posko 41. “Saya mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh adik-adik Mahasiswa KKN dari UIN Walisongo Semarang. Menurut saya, 2020 pohon merupakan jumlah yang cukup besar.” kata Haryono, kepala desa Banjarsari. Kepala desa juga mengajak segenap pelajar dan masyarakat untuk tidak hanya menanam tapi juga harus dirawat juga. Ia juga menghimbau masyarakat sekitar untuk tidak membuang sampah sembarangan. Baik itu di sungai maupun di area pesisir tambak. Karena dengan membuang sampah secara sembarangan dapat merusak ekosistem alam.